- · Teori Arnold Toynbee
Toynbee
menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan,
keruntuhan, dan akhirnya kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee
telah mengalami kepunahan kecuali peradaban Barat, yang dewasa ini beralih
menuju ke tahap kepunahannya.
- · Teori Pitirim A. Sorokin (1889-1968)
Sorokin berpandangan bahwa semua
peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa
akhir. Siklus tiga sistem kebudayaan ini adalah kebudayaan ideasional, idealistis,
dan sensasi.
1) Kebudayaan ideasional, yaitu
kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan
supranatural.
2) Kebudayaan idealistis, yaitu
kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural) dan
rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat
ideal.
3) Kebudayaan sensasi, yaitu
kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup
- · Talcots Parsons
Talcott Parsons melahirkan teori fungsional tentang perubahan. Dalam
teorinya, Parsons menganalogikan perubahan sosial pada masyarakat seperti
halnya pertumbuhan pada mahkluk hidup. Komponen utama pemikiran Parsons adalah
adanya proses diferensiasi. Parsons berpendapat bahwa setiap masyarakat
tersusun dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan strukturnya maupun
berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat yang lebih luas. Ketika
masyarakat berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan
yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan hidupnya. Dapat dikatakan
Parsons termasuk dalam golongan yang memandang optimis sebuah proses perubahan.
Asumsi dasar dari Teori Fungsionalisme Struktural, yaitu bahwa masyarakat
menjadi suatu kesatuan atas dasar kesepakatan dari para anggotanya terhadap
nilai-nilai tertentu yang mampu mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga
masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional
terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat adalah
merupakan kumpulan sistem-sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan
saling memiliki ketergantungan.
- · Ibnu Khaldun
Ibnu khaldun terkenal dengan
suatu teori yang disebut “ Ashabiyah” yakni persamaan kepentingan sebagai
akibat dari adanya saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan tertentu
menyebabkan orang bergabung dan bersatu dalam kelompoknya dan mematuhi
ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama, ibn khaldun mengatakan bahwa
Ashabiyah muncul karena empat sebab yakni
1. Ikatan darah atau keturunan dan kerabat
2. Ikatan
perjanjian atau persekuruan
3. Ikatan yang timbul karena hubungan
perlindungan dengan yang dilindungi karena bergabungnya seseorang atau
sekelompok dengan kelompok lain dan menyatakan loyal terhadap kelompok yang
melindunginya.
4. Ikatan
agama
- · Max weber
Max weber lebih pada system
gagasan, system pengetahuan, system kepercayaan yang justru menjadi sebab
perubahan. Weber berhasil menunjukkan bahwa ide-ide religius dan etis justru
memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pematangan kapitalisme di
tengah masyarakat Eropa
- · Karl marx
Karl Marx yang merumuskan bahwa
perubahan social dan budaya sebagai produk dari sebuah produksi (materialism).
Marx yang memandang segala sesuatu dari sisi politik ekonomi. Menurut Marx kehidupan modrn dapat dirujuk
kesumber materialnya yang riil (misalnya, struktur kapitalisme), Marx
benar-benar meletakan dialektikanya dalam landasan material. Dengan gagasannya
Marx menciptakan filsafatnya sendiri yaitu filsafat materialisme dialektika,
yang menekankan pada hubungan dialektika dengan kehidupan material, filsafat
materialisme memperlihatkan adanya keterhubungan dengan dengan materialisme
lama.
0 komentar:
Posting Komentar