This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

kelompok-kelompok sosial dan kehidupan masyarakat


Kelompok-kelompok sosial dan kehidupan  masyarakat
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selau hidup dengan orang lain di sebut gregarioussnes.
Sejak di lahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok . yaitu :
1.       Keinginan menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat).
2.       Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnnya.
Agar suatu himpunan dapat di sebut kelompok social, di perlukan beberapa persyaratan tertentu, antara lain:
1.      Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan;
2.      Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya;
3.      Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehinggga hubungan antar mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama,  
4.       Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku;
5.       Bersistem dan berproses.

v  Tipe-tipe kelompok social

1.       Klasifikasi  tipe-tipe kelompok social
            Tipe-tipe kelompok social dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut. Seorang sosiolog jerman Georg simmel, mengambil besar kecilnya jumlah anggota kelompok , bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut. Georg simmel mulai denga bentuk terkecil yang dinamakan monad. Kemudian monad di kembangkan dengan meneliti kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yaitu dyad. Serta triad dan kelompok kecil lainnya.
Ukuran lain yang di ambil adalah atas dasar derajat interaksi dalam kelompok social tersebut dan kepentingan wilayah. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena kepentingannya pun tidak berlansung lama.

2.       Kelompok social di pandang dari sudut individu
Kelompok social biasanya di klsifikasikan atas dasar kekerabatan, usia, seks dan kadang  atas dasar  perbedaan peker jaan atau kedudukan.

3.      In-Group dan Out-Group
Kelompok social merupakan tempat dimana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai  in-groupnya . sedangkan out-group di artikan oleh individu  sebagai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya. Ia sering di kaitkan dengan istilah “kami atau kita” dan “mereka” seperti  “kami mahasiswa fakultas ilmu social” sedangkan  “mereka mahasiswa fakultas ekonomi”.
Sikap out-group selalu di tandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonism atau antipasti.  Perasaan in- group atau out-group di dasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik di banding dengan kelompok lainnya.

4.       Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder ( secondary group)
Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok yang ditandai ciri kenal-mengenal antara anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat pribadi.contohnya keluarga dan kelompok sepermainan. hubungannya bersifat inklusif.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok  besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tak perlu berdasarkan kenal mengenal dan dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
            Contohnya hubungan kontrak jual beli.

5.      Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
Menurut Ferdinand Tonnies, paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya di ikat oleh hubungan batin yang murni serta alamiah dan bersifat kekal. Kehidupan tersebut di namakan bersifat nyata dan organis. Cirri pokok paguyuban adalah : intimate, private, ekslusive. Hubungan seperti ini dapat di jumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan rukun tetangga.
Sebaliknya, patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka(imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis. Tiga tipe paguyuban,yaitu : gemeinschaft by blood, gemeinschaft of place, dan gemeinschft of mind. Contohnya ikatan antara pedagang, organisasi suatu pabrik,dll.

6.       Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja di ciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya organisasi. Sedangkan Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi  tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang di dasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.contohnya klik (qlique).
7.       Membership Group dan Reference Group
            Menurut Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut . sedangkan referencing group adalah kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan perkataan lain, seseorang yang bukan anggota kelompok yang bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya, seorang yang ingin sekali menjadi mahasiswa, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki salah satu perguruan tinggi, bertingkah laku sebagai mahasiswa,walaupun dia bukan mahasiswa.  Ada dua tipe umum reference group, yakni:
a.        Tipe normatif (normative type) yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang, dan
b.       Tipe perbandingan (comparison type) yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.

8.       Kelompok okupasional dan volunter
            Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis .  kelompok volunter mungkin dilandskan pada kepentingan primer.
Kepentingan primer mencakup :
1.      Kepentingan akan sandang, pangan dan papan;
2.      Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda;
3.      Kebutuhan akan harga diri;
4.      Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri;
5.      Kebutuhan akan kasih sayang.
 contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi  sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia,dll.
Sedangkan kelompok volunteer adalah kelompok yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapat perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini di harapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

v  Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
1.       Kerumunan (crowd)
           Kerumunan (crowd) adalah individu–individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat , pada waktu yang bersamaan. Bentuk kerumunan adalah formal dan ekspresif, sifatkerumunan (sementara), yaitu tidak menyenangkan, keadaan panic, kerumunan penonton, berlawanan dengan norma hukum (emotional dan immoral).
2.       Public
    Berbeda dengan kerumunan , public Lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.  Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus , surat kabar, radio, televisi, film, dan lain sebagainya.

v   Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community)
     
1.       Masyarakat setempat (community)
            Masyarakat setempat (community) adalah masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (geografis) dengan batas-batas tertentu. Di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota , di bandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Unsur-unsur perasaan komuniti (community sentiment) antara lain : seperasaan, sepenanggungan, dan saling memerlukan.

2.       Tipe-tipe masyarakat setempat
            Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat, dapat di gunakan empat kriteria  berpautan , yaitu :
a.       Jumlah penduduk;
b.      Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman;
c.       Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat; dan
d.      Organisasi masyarakat yang bersangkutan.
      kriteria tersebut di atas dapat di gunakan untuk membedakan antara bermacam-macam jenis masyarakat setempat yang sederhana dan modern, serta masyarakat pedesaan dan perkotaan.

3.       Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
            Masyarakat pedesaan adalah suatu masyarakat yang mempunyai hubungan lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga pedesaan lainnya. Cirri masyarakat desa antara lain : System kehidupan biasanya berkelompok, penduduk pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, golongan orang tua pada umumnya memegang peranan penting,apabila di tinjau dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dengan rakyat berlangsung secara tidak resmi,perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan, kehidupan keagamaan lebih kental,dan banyak berurbanisasi ke kota karena .
            Masyarakat perkotaan adalah masyarakat kota yang tidak tentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian “kota” terletak pada sifat serta ciri yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ciri yang menonjol pada masyarakat desa adalah sebagai berikut: kehidupan keagamaan berkurang, dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain (individualis), pembagian kerja lebih tegas dan punya batas-batas nyata, pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya dan lebih sulit mencari pekerjaan, banyak migrant yang berasal dari daerah dan berakibat negative di kota, yaitu pengangguran , naiknya kriminalitas,dll.          

v   Kelompok-kelompok kecil (small group)
      Small group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit dua orang, di mana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri , penting baginya. Contohnya di dalam partai politik, yang merupakan kelompok social besar , pasti ada kelompok kecil yang menduduki pimpinan partai politik tersebut.



0 komentar:

Posting Komentar