NAMA : AYU RIYANTI
NIM : 11413244007
PRODI : PENDIDIKAN SOSIOLOGI
1.
LEMBAR
IDENTITAS
Lokasi
: Desa Lelea,kecamatan Lelea, kabupaten Indramayu,jawa barat
Tema
:Upacara Adat Ngarot pada masyarakat Lelea
Alasan
pemilihan Tema : alasan saya memilih tema upacara adat Ngarot
karena saya pernah mengikuti upacara adat tersebut dan karena adat ngarot ada
di daerah saya sendiri. tetapi
saya tidak mengetahui apa makna dari prosesi upacara ngarot,
pesan-pesan non verbal apa saja yang terdapat dalam adat ngarot dan mengapa
adat itu masih bertahan
sejak zaman orang tua saya sampai saat
ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan kepulauan yang
memiliki keanekaragaman budaya. Dewasa ini tidak sedikit dari kebudayaan
tersebut yang sudah dilupakan oleh masyarakatnya. Namun, masih ada pula
kebudayaan yang dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat secara turun temurun
dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah upacara adat ngarot. Upacara
adat ngarot merupakan salah satu kebudayaan tradisional Indonesia yang terdapat
di Indramayu, tepatnya di kecamatan Lelea. Indramayu merupakan salah satu
kabupaten yang mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Upacara adat ngarot diselenggarakan setiap kali memasuki musim penghujan
sebagai tanda musim tanam padi. Upacara yang dilakukan ini sebagai ungkapan
rasa syukur warga terhadap melimpahnya hasil pertanian. Upacara ini di
peruntukan untuk para pemuda yang tinggal di daerah tersebut. Namun saat ini,
generasi muda kurang berkontribusi terhadap upacara adat ngarot, sehingga
nilai-nilai yang terkandung dalam upacara Ngarot tidak sampai kepada generasi
muda serta kurangnya pengetahuan mereka tentang pesan apa saja yang disampaikan
dalam upacara tersebut. Sedangkan generasi muda merupakan investasi bagi Negara
yang akan melanjutkan peran leluhur untuk melestarikan
kebudayaan
Indonesia.
Berdasarkan
paparan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang upacara
adat ngarot dan ingin mengetahui
apa
makna upacara ngarot serta ingin mengetahui pesan non-verbal yang di
sampaikan untuk generasi muda pada khususnya dan masyarakat kecamatan Lelea pada umumnya. Dengan
mengadakan penelitian tentang upacara adat ngarot, peneliti berharap agar
masyarakat Lelea atau
generasi muda dapat lebih memahami tentang makna dari kebudayaan mereka sendiri
serta dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam upacara adat yang merupakan cerminan karakter
dari masing-masing wilayah karena kebudayaan bukan hanya sesuatu yang sakral,
tapi merupakan suatu proses pengenalan diri dan menggambarkan kearifan lokal
suatu wilayah.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah di paparkan, maka peneliti mengidentifikasi masalah atau merumuskan
masalah dalam bentuk pertanyaan berikut:
1. Apa sejarah awal mula di adakannya upacara adat
ngarot
2. Apa
makna dari upacara adat ngarot?
3. Bagaimana
Susunan acara adat ngarot?
4. Symbol-symbol
dan pesan non verbal apa saja yang terdapat dalam upacara adat ngarot?
5. Bagaimana
Perkembangan adat ngarot saat ini?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dilakukanya penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui
sejarah awal mula di adakannya ngarot
2. Mengetahui
makna dari upacara adat ngarot
3. Mengetahui
susunan acara adat ngarot
4. Mengetahui
symbol-symbol dan pesan non verbal yang terdapat dalam upacara adat ngarot
5. Mendeskripsikan
perkembangan adat ngarot saat ini
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti : Sebagai bahan
pembelajaran dan media untuk mengaplikasikan hasil ilmu penelitian etnografi
yang di dapatkan dari mata kuliah antropologi social serta menambah wawasan mengenai upacara adat ngarot.
2. Bagi Masyarakat dan
pemerintah :
Sebagai motivator untuk
selalu menjaga dan melestarikan budaya yang terdapat di daerah masing-masing.
3.
Bagi Mahasiswa
: Sebagai sarana untuk
menumbuhkan minat mahasiswa agar tertarik dengan kebudayaan dan berperan aktif
untuk menjadi bagian dari budaya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Ngarot
Ngarot
merupakan salah satu upacara adat yang terdapat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea,
Kabupaten Indramayu. Upacara adat ini diselenggarakan pada saat menyongsong
datangnya musim hujan
yaitu tibanya musim tanam padi. Biasanya adat ini dilaksanakan pada pekan ke-3
Desember dan selalu dilaksanakan pada hari Rabu yaitu salah satu hari yang dianggap
keramat dan hari baik oleh masyarakat Lelea untuk menanam padi. Ngarot berasal dari kata ”Nga – rot”
(basa Sunda) yaitu istilah minum/ngaleueut. Adat ini melibatkan muda-mudi untuk
turut serta dalam upacara tesebut. Uniknya hanya pemuda dan pemudi yang masih
menjaga kesuciannya yang boleh ikut dalam acara ini karena jika
pemuda atau pemudi sudah tidak suci akan terlihat sangat buruk di mata para
peserta ngarot, dalam
upacara ini
para gadis desa peserta upacara dihias dengan mahkota bunga di kepalanya sebagai
lambang kesucian.
Upacara
Ngarot dirintis oleh kuwu (kepala desa) pertama Lelea yang bernama Canggara
Wirena, tahun 1686. Ngarot merupakan arena pesta minum-minum dan makan-makan di
kantor desa sebelum para petani mengawali menggarap sawah. Tradisi itu
dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bercocok tanam dan sebagai penyemangat para petani untuk memulai
bercocok tanam kembali serta sebagai pembelajaran dan regenerasi petani dari
generasi tua terhadap generasi muda . Kuwu
Canggara Wirena sengaja mengadakan pesta Ngarot sebagai ungkapan rasa terima kasih
kepada tetua kampung bernama Ki Buyut Kapol, yang telah rela memberikan
sebidang sawah seluas 26.100 m2. Sawah tersebut digunakan para petani untuk
berlatih cara mengolah padi yang baik. Demikian pula bagi kaum wanitanya, sawah
digunakan sebagai tempat belajar bertani
seperti tandur(menanam padi), ngarambet (menyiangi), panen padi, atau memberi
konsumsi kepada para jejaka yang sedang berlatih mengolah sawah tersebut.
B.Susunan Prosesi Upacara Adat Ngarot Peserta yang mengikuti upacara adat
ngarot mengenakan pakaian yang khas. Remaja
putri mengenakan busana kebaya berselendang yang dilengkapi aksesoris seperti
kalung,gelang,cincin,bros,peniti emas,dan hiasan rambut. Uniknya hiasan rambut
upacara ini menggunakan rangkaian bunga-bunga seperti bunga kenanga, melati,dan
kertas. Sedangkan remaja putra mengenakan busana baju komboran dan celana
gombrang berwarna hitam yang di lengkapi dengan ikat kepala.
simbol-simbol pada upacara Ngarot
mengandung pesan yaitu pada bunga kenanga pesannya agar para remaja putri tetap
menjaga keperawanannya, bunga melati mengandung pesan agar para remaja putri
menjaga kebersihan diri dan kesuciannya, bunga kertas mengandung pesan bahwa
remaja putri harus tetap menjaga kecantikannya sebagai kembang desa. Simbol
pada aksesoris kalung, gelang, dan cincin mengandung pesan bahwa petani harus
bekerja dengan giat dalam menggarap sawah agar hasil panennya melimpah,
sedangkan gelang akar bahar mengandung pesan bahwa seorang jajaka harus
melindungi dan mengayomi keluarga dan masyarakat. Simbol pada pakaian kebaya,
komboran yang bermakna pakaian khas memberikan pesan agar masyarakat harus
tetap menjaga dan melestarikan pakaian adat petani, selendang mengandung pesan
bahwa remaja putri harus menjaga penampilan fisik agar terlihat cantik dan
menarik. Upacara adat ngarot
dimulai jam 8.30 dengan berkumpulnya para peserta ngarot di halaman rumah
Kepala desa Setelah para muda-mudi sudah
di hiasi dandanan yang cantik dan gagah.
kemudian muda-mudi ini di arak mengelilingi kampung dengan format kepala desa
berada pada urutan paling depan disusul oleh remaja putri dan kemudian remaja
putra pada barisan paling belakang. Arak-arakan ini di iringi dengan music khas
daerah Indramayu. Setelah acara
di arak mengelilingi kampung, semua peserta ngarot masuk di aula balai desa dan
disambut oleh tari topeng indramayu. Setelah itu masuklah kepada acara inti
pada upacara adat ngarot,susunan upacara inti tersebut antara lain:
1. Pembukaan
2. Pembacaan Sejarah Singkat Ngarot
3. Sambutan Kuwu Desa Lelea
4. Prosesi Penyerahan
Peralatan Pertanian kepada Para Kasinoman.prosesi ini terdiri dari
:
a. penyerahan benih padi oleh kepala desa(kuwu) kepada perwakilan remaja putra dan putri.
maksud dari prosesi ini adalah sebagai simbol bahwa musim tanam padi sudah tiba
dan petani mulai menggarap sawah.
b. Penyerahan Kendi berisi air putih oleh Istri kepala desa kepada perwakilan remaja putra dan putri.
Maksud dari prosesi ini adalah sebagai symbol bahwa air tersebut di percaya
sebagai obat untuk pertanian agar pertanian menjadi subur.
c. Penyerahan Cangkul oleh Raksa Bumi(orang yang mengurus
tentang tanah di sebuah desa) kepada perwakilan
remaja putra dan putri.. Maksud dari prosesi ini adalah sebagai
symbol agar masyarakat bisa mengolah sawah dengan baik.
d. Penyerahan pupuk oleh
sesepuh Desa kepada perwakilan remaja putra dan putri..
Maksud dari prosesi ini adalah symbol agar tanaman padi tetap subur dan mendapat
hasil panen yang melimpah.
e. Penyerahan Ruas Bambu
Kuning, Daun Andong dan Kelararas Daun Pisang oleh Lebai perwakilan remaja putra dan putri.
Maksud dari prosesi ini adalah symbol agar tanaman padi terhindar dari serangan
hama.
5.
Pemukulan GONG oleh Kuwu sebagai tanda dimulainya Pesta ngarot.
C. Perkembangan Upacara Adat Ngarot
Globalisasi memberikan dampak yang
signifikan terhadap kebudayaan serta masuknya paham westernisasi dan
modernisasi telah membuat masyarakat berpindah haluan dari agraris menjadi
industry, hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap bangsa Indonesia pada
umumnya dan masyarakat desa Lelea pada khususnya. Paham-paham tersebut telah
merubah perspektif masyarakat secara luas bahwa sector industry jauh lebih baik
di bandingkan sector pertanian sebagai mata pencaharian mereka sehingga minat
masyarakat dan generasi muda sudah berkurang untuk mengolah pertanian karena
alasan sector industry lebih praktis jika di bandingkan dengan sector
pertanian. Tentu hal tersebut berdampak pada upacara adat ngarot yang notabene
mengajak generasi muda untuk turut serta memajukan system pertanian. Saat ini generasi
muda mulai enggan untuk mengikuti upacara adat ngarot, banyak putra-putri
daerah Lelea yang sudah bekerja di luar kota, sehingga saat acara ini akan di
mulai, putra-putri daerah tidak bisa hadir dengan alasan tertentu, jadi ada
sedikit pergeseran para peserta dan nilai-nilai ngarot untuk masyarakat desa
Lelea. Para peserta upacara ngarot kini di ramaikan oleh putra-putri yang
usianya masih sangat muda, hal tersebut terjadi karena putra-putri yang sudah
menginjak usia produktif terbentur oleh pekerjaan ataupun study mereka.
Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara itupun sudah mulai memudar, saat ini
sepertinya masyarakat desa Lelea mengadakan upacara adat Ngarot hanya sekedar
untuk melestarikan kebudayaan yang ada sejak ratusan tahun yang lalu agar tidak
punah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Upacara Ngarot adalah upacara yang
di laksanakan oleh masyarakat Desa Lelea pada saat menyongsong musim tanam
padi. Upacara ini di laksanakan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil
panen yang melimpah dan sebagai sarana untuk regenerasi petani dari golongan
tua terhadap golongan muda. Upacara ini di ikuti putra-putri daerah, dimana putri
mengenakan busana kebaya dan di hiasi oleh rangkaian bunga sebagai lambang
kesucian dan putra mengenakan baju komboran dan celana gombrang berwarna hitam.
Namun, karena berbagai factor minat serta nilai-nilai yang terkandung dalam
upacara tersebut memudar.
B.
Saran
1. Sebagai penerus bangsa generasi muda pada umumnya dan putra-putri
Desa Lelea pada khususnya harus bisa lebih berkontribusi serta bangga terhadap
kebudayaan sendiri.
2. kepada pemerintah agar lebih memperhatikan
budaya-budaya yang ada di Indonesia agar tetap di lestarikan dan di jaga ke
sakralannya oleh masyarakat yang memiliki budaya tersebut sehingga tidak punah.
LAMPIRAN
A. INFORMAN
1.
NAMA
: SADILI
PEKERJAAN :
KEPALA DESA DAN LEBAI DESA LELEA
UMUR : 47 TAHUN
ALAMAT :DESA LELEA, KECAMATAN LELEA, GANG GIRANG, INDRAMAYU.
2.
NAMA :
CARSA
PEKERJAAN :
WIRASWASTA
UMUR : 71 TAHUN
ALAMAT : DESA LELEA, KECAMATAN LELEA, GANG MASYONO,INDRAMAYU.
3.
NAMA :
RUKINIH
PEKERJAAN :
IBU RUMAH TANGGA
UMUR : 65 TAHUN
ALAMAT : DESA LELEA, KECAMATAN LELEA, GANG
MASYONO, INDRAMAYU
B. ANALISIS
DOMAIN
INFORMAN
|
SEJARAH NGAROT
|
SUSUNAN PROSESI ADAT NGAROT
|
PERKEMBANGAN ADAT NGAROT
|
1
|
ü
|
ü
|
ü
|
2
|
ü
|
ü
|
X
|
3
|
ü
|
ü
|
ü
|
C. DAFTAR PERTANYAAN
1.
Apa yang anda ketahui tentang sejarah ngarot?
2.
Apa yang anda ketahui tentang hal yang melatar belakangi
para peseta ngarot di wajibkan memakai busana yang telah di tentukan dan di
rangkai dengan hiasan bunga?
3.
Apa yang anda ketahui tentang hiasan bunga yang di
pakaikan bukan hiasan yang lain?
4.
Mengapa upacara adat tersebut selalu di lakukan di
hari yang sama setiap tahunnya?
5.
Apa yang anda ketahui tentang arti dari setiap prosesi
yang di lakukan saat upacara di mulai?
6.
Apa yang anda ketahui tentang peserta yang mengikuti
upacara ngarot harus pemuda-pemudi yang masih suci?
7.
Apa yang anda ketahui jika ada peserta yang mengikuti
upacara tersebut namun sudah tidak suci lagi?
8.
Benda material apa saja yang di butuhkan saat
melakukan upacara tersebut?
9.
Apa yang anda ketahui tentang isi Pesan yang terdapat
dalam upacara ngarot?
10. Apa yang anda ketahui tentang perkembangan upacara
ngarot saat ini?
11. Mengapa upacara tersebut tidak punah?
12. Mengapa dalam upacara tersebut sudah banyak nilai-nilai
yang pudar?
13. Mengapa dalam acara tersebut saat ini di ikut sertai oleh
anak-anak yang masih sangat belia?
2 komentar:
izin share, mbak
ini link share-nya, mbak
http://nizarfahmi19.blogspot.com/2015/04/ngarot-adat-sunda-di-pesisir-utara.html
Posting Komentar